Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
VIDEO 18+

Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 2


Mama mengeluarkan handuk, sabun, shampoo, odol dan sikat gigi dari dalam tas pakaiannya. “Mama mau mandi dulu ah, “katanya.

“Kalau sudah ada rencana mau tidur di hotel, ngapain bawa handuk dan sabun segala? Kan hotel - hotel selalu menyediakan peralatan mandi Mam,” kataku.

“Ah, mama mah suka risih pakai handuk hotel. Takut pernah dipakai oleh orang yang punya penyakit menular.”

“Kan selalu dicuci bersih sebelum diberikan pada tamu yang baru cek in seperti kita ini Mam.”

“Tetep aja risih. Siapa tau ada bakteri atau virus yang tidak mati di mesin cuci,” sahut Mama yang lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Aku pun melanjutkan makan sampai kenyang. Kemudian cuci tangan di washtafel.

“Booon… !” terdengar suara Mama memanggilku dari kamar mandi.

“Ya Mam?” aku menghampiri pintu kamar mandi.

“Tolong ambilin celana corduroy biru tua, baju kaus hitam dan celana dalam dari tas pakaian mama Bon… !”

“Iya Mam,” sahutku sambil bergegas membuka tas pakaian Mama. Untuk mengeluarkan celana corduroy berwarna biru tua, baju kaus berwarna hitam dan celana dalam putih. Kemudian aku melangkah ke pintu kamar mandi sambil menjinjing pakaian Mama itu.

“Ini Mam !” seruku di depan pintu kamar mandi.

“Buka aja pintunya, gak dikunci kok,” sahut Mama.

Kubuka pintu kamar mandi lalu masuk ke dalamnya.

Dan… aaah… Mama sedang telanjang bulat dengan badan masih berbusa sabun…!

Biasanya kalau melihat Mama telanjang, aku suka memalingkan muka, karena jengah. Tapi kali ini aku malah terpaku sambil mengamati keindahan tubuh Mama itu. Tubuh yang tinggi langsing, namun dengan buah dada dan pinggul yang besar.

Kemudian Mama membilas busa sabun di tubuhnya dengan pancaran air shower yang mengepulkan uap, karena airnya panas. Sementara aku malah berdiri terus sambil memperhatikan keindahan tubuh Mama yang… gila… kenapa batinku jadi berdesir - desir aneh begini?

Setelah tubuh Mama bersih dari busa sabun, tampak jelas… kemaluan Mama yang berjembut tipis itu… sehingga bentuknya tetap jelas kelihatan.

Lalu… kenapa pula Pensku mendadak ngaceng begini? Apakah aku mendadak jadi anak yang bejat, yang membayangkan “sesuatu” terhadap ibu kandungku sendiri?

Tapi ketika Mama tampak menyadari kehadiranku yang masih memegang pakaian bersihnya ini, aku pun memalingkan muka sambil mengangsurkan pakaian Mama. Tapi Mama malah menghanduki badannya, sementara tanganku masih menggenggam pakaiannya.

Kemudian Mama mengambil pakaiannya dari tanganku.

Aku pun keluar dari kamar mandi. Tanpa kata - kata lagi.

Tapi batinku berkecamuk. Berkemelut yang sulit meredakannya.

Aku berusaha menenangkan diri dengan keluar dari kamar. Dan duduk di kursi depan kamar, sambil memandang pohon sawo yang tampak sudah berbuah tapi masih kecil - kecil itu. Namun batinku tetap dikuasai oleh sesuatu yang sangat merangsang di kamar mandi tadi.

Yang membuatku jadi resah. Berdiri lagi. Jalan - jalan ke depan hotel, balik lagi ke kamar dan merebahkan diri di atas satu - satunya ranjang dalam kamar ini. Sementara Mama sedang menyisir di depan cermin meja rias.

“Kamu ngantuk Bon?” tanya Mama tanpa beranjak dari depan meja rias sederhana itu.

“Iya Mam. Dibius sama nasi tadi.”

“Makanya kalau makan jangan sampai terlalu kenyang. Ya udah… ke Malioboronya nanti malam aja ya.”

“Iya Mam,” sahutku sambil pura - pura terpejam. Padahal aku sedang memperhatikan Mama secara diam - diam. Bahwa Mama melepaskan kembali celana corduroy biru tua dan baju kaus hitamnya.


Posting Komentar untuk "Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 2"