Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 3
Bahwa Mama melepaskan kembali celana corduroy biru tua dan baju kaus hitamnya. Bahkan behanya pun dilepaskan. Kemudian Mama mengeluarkan kimono berwarna orange dari dalam tas pakaiannya.
Dikenakannya kimono orange itu. Kemudian Mama naik ke atas bed, sambil memeluk bantal guling, membelakangiku.
“Peluk mama Bon. Dulu waktu masih kecil kamu kan seneng banget melukin mama,” kata Mama.
Memang benar kata Mama. Waktu masih kecil, aku senang sekali memeluk Mama sambil memainkan payudaranya yang montok itu. Tapi sejak lulus SMP, aku tak pernah diajak tidur bareng Mama lagi.
Dan kini aku sudah dewasa. Sudah menyelesaikan kuliah, bahkan sedang menyiapkan skripsi.
Maka jelaslah aku merasa jengah kalau harus memainkan payudara Mama lagi. Tapi aku tetap memeluk mama dari belakang, seperti yang Mama inginkan.
“Mam… Papa itu main perempuan mana lagi?” tanyaku sambil mendekap pinggang Mama.
“Sama janda muda yang sekantor dengannya.”
“Papa gak ada bosannya ya nyakitin Mama.”
“Biarin aja Bon,” sahut Mama sambil menggulingkan badannya jadi berhadapan denganku, “Mama malah akan membalas dendam sama Papa dengan cara mama sendiri.”
“Asal jangan pakai kekerasan aja Mam.”
“Nggak. Mama mau selingkuh aja. Tapi gak mau selingkuh sama orang luar.”
“Lalu mau selingkuh sama siapa Mam?”
“Sama kamu. Mau nggak kita kompak untuk membalas perbuatan Papa?”
“Maksudnya dengan cara gimana?”
Tiba - tiba Mama membisiki telingaku, “Masa sudah hampir sarjana gak ngerti maksud mama?”
“Hmm… samar - samar Mam. Mau selingkuh denganku maksudnya… mau begituan sama aku gitu?”
“Iya. Mama pengen dientot sama kamu.”
Laksana mendengar ledakan petir di siang bolong, aku ternganga sambil memperhatikan senyum dan tatapan mata Mama yang lain dari biasanya.
“Ayo jangan munafik kamu. Mau nggak berselingkuh sama mama?” tanya Mama sambil menarik ritsleting celana jeansku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan menggenggam Pensku yang memang sudah ngaceng sejak disuruh memeluk Mama tadi.
“Bona…! Sejak kapan Pensmu jadi gede dan panjang begini Bon?” seru Mama seperti kaget.
“Sejak aku dewasa aja Mam. Mama kan suka mandiin aku waktu masih kecil. Setelah aku di SMP, Mama gak pernah mandiin aku lagi.”
“Mmm… Pensmu mantap Bon…!” ucap Mama setengah berbisik, sambil meremas Pensku dengan lembut.
“Hehehee… Mama serius mau dientot sama aku?” tanyaku sambil menurunkan celana jeans sekaligus celana dalamku, sampai terlepas dari sepasasng kakiku.
“Iya. Mama ingin mengobati sakit hati dengan cara mama sendiri. Kamu mau kan?”
“Mau… tapi kalau Mama hamil nanti gimana?”
“Aaaah… itu sih pikirin nanti aja. Jangan dipikirin sekarang,” ucap Mama sambil menanggalkan kimononya, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di badannya. Karena tadi, sebelum mengenakan kimono orange itu Mama sudah menanggalkan behanya.
“Ini beneran Mam?”
“Iyalah. Sejak berangkat dari rumah tadi, mama sudah merencanaklan ini semua. Lagian Pensmu juga udah ngaceng begitu, berarti kamu juga nafsu melihat mama telanjang di kamar mandi tadi kan?”
Posting Komentar untuk "Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 3"