Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
VIDEO 18+

Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 5



Tanpa membantah, kuangsurkan moncong Pnisku ke mulut Vgina Mama. Mama pun membantu dengan memegangi leher Pnisku. Mungkin agar arahnya tepat sasaran. “Iiiih… gedenya Pnismu ini Bon. Gak nyangka Pnis anak kesayangan mama sudah sepanjang dan segede ini.”

“Umurku sekarang kan sudah duapuluhtiga tahun Mam.”

“Iya. Tapi Pnis papamu aja gak segede dan sepanjang ini Sayang. Ayo dorong… !”

Tanpa mikir lagi kudesakkan Pnisku sekuatnya. Dan… langsung melesak masuk ke dalam liang Vgina Mama.

Mama seperti menahan nafasnya. Lalu berkata, “Terasa sekali bedanya Pnismu dengan punya papamu. Pnismu jauh lebih gede… pasti jauh lebih enak daripada punya papamu. Ayo entotin Bon.”

Tanpa membantah, aku mulai mengayum Pnisku, bermaju mundur di delam liang Vgina Mama.

“Mam… uuuugggghhhh… Maaaam… ternyata Vgina Mama enak sekali Maaaaam…” ucapku tanpa memperlambat gerakan entotanku.

Mama memeluk leherku, lalu merapatkan pipinya ke pipiku sambil berkata terengah, “Kon… Pnismu juga… enak sekali Sayaaaang… gak nyangka… kita bakal beginian ya…”

“Iii… iyaaaa… yang penting Mama jangan sakit hati lagi sama Papa…”

Pergesekan Pnisku dengan dinding liang Vgina Mama memang luar biasa nikmatnya. Membuat nafasku jadi berdengus - dengus, diiringi oleh rintihan dan rengekan manja mama yang terdengar sangat erotis di telingaku, “Booonaaaa… aaaaaaahhhh… Booon… aaaaaah… aaaaaaa… aaaaah… entot terus Booon…

Ini luar biasa enaknya Bonaaaa… aaaaa… aaaaah… entoooottt teruussss… entooottttttttt… jangan brenti - brenti… entoooooooottttttt… entoooooottttttt… entooooot Sayaaang… entoooooooootttttttt… aaaaaa… aaaaaah… sambil remes tetek mama Booon… iyaaaa… remes terussss…

Aku semakin bergairah untuk melanjutkan persetubuhan dengan Mama ini. Bahkan ketika mulut Mama ternganga - nganga, kupagut bibir yang sedang ternganga itu. Dan ternyata mama menyambut dengan lumatan binal.

Dekapan Mama di pinggangku pun berubah jadi remasan -remasan di bokongku. Maka aku pun semakin bersemangat untuk menjilati leher mama yang sudah mulai keringatan. Membuat Mama terpejam - pejam dan menahan - nahan nafas.

Tapi aku masih sempat berbisik di dekat telinga mama, “Nanti kalau aku mau ngecrot, lepasin di mana Mam?”

“Di… di dalam… me… Vgina mama aja… Sayang. Emangnya ka… kamu udah mau ngecrot?”

“Be… belum Mam. Cuma nanya aja.”

Persetubuhan ini semakin bergairah ketika Mama mulai menggoyang pinggulnya… meliuk - liuk dan menghempas - hempas ke kasur. Sehingga Pnisku serasa dibesot - besot oleh dinding liang Vgina Mama yang terasa hangat dan licin ini.

Namun tiba - tiba Mama tampak seperti panik, “Bona… Bona! Mama mau lepas… mau lepas… barengin Bon… biar nikmat… mau lepas Bon… mau lepassss… ayo barengin… barengin…”


1 komentar untuk "Fantasi Seks Dalam Keluarga Besar Kami 5"